Peace dulu ..... Hehehe :) :)
Musdalifa.K
Minggu, 24 Agustus 2014
Minggu, 09 Maret 2014
Tugas Bahsa Indonesia
Tugas Bahasa Indonesia " membuat cerpen "
Sabtu, 27 September 1997, hari di mana aku bisa
menghirup udara bebas. Hari di mana aku terlahir ke dunia ini. Dari rahim seorang wanita cantik dan amat mulia, yang
sering ku panggil dengan sebutan ibu. Aku merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Itu artinya aku mempunyai seorang kakak dan dua orang adik.
Musdalifa.K, itulah nama indah yang diberikan kepadaku. Kakakku bernama Yusuf.
Dan kedua adikku bernama Yusri dan Tika. Dan dengan bantuan seorang pria dewasa
yang kerap ku panggil dengan sebutan ayah aku dibesarkan menjadi anak perempaun
yang manis, ceria, dan penuh semangat. Walau aku bukan terlahir dari orang tua
yang kaya raya dan serba mewah, tapi aku bersyukur dan bahagia telah terlahir
dari keluarga yang sederhana. Bagiku, keluargaku adalah harta yang paling
berharga yang telah ku miliki.
Sejak duduk
di bangku SD kelas IV, aku mulai mengenal akan diriku sendiri. Tujuan mengapa
aku harus melakukan itu dan mengapa aku tidak boleh melakukan hal ini sedikit
demi mulai ku mengerti. Aku juga mulai mengerti arti seorang teman, bukan hanya
sebatas seseorang yang bisa diajak untuk bermain. Tapi, juga sebagai tempat untuk berbagi suka dan duka.
Hari demi hari berlalu, kini aku sudah duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama kelas VII. Setiap hari aku ke sekolah dengan
menggunakan angkutan umum. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang gadis saat
berada di atas angkutan umum. Sama sepertiku, dia juga ingin pergi ke sekolah.
Aku merasa tidak asing lagi melihatnya. Yah, aku baru ingat ternyata dia juga
merupakan siswi di SMPku. Namun, seperti biasa aku hanya diam dan tak
mangatakan apapun. Tiba-tiba, dia menanyakan sesuatu padaku, spontan aku
menganggukkan kepala tanda meng-iyakan pertanyaannya walaupun sebenarnya aku
tak paham dengan apa yang dia katakana *hehe…*. Semenjak hari itu kami menjadi
akrab. Walaupun berbeda kelas tapi itu tidak menjadi penghalang untuk membuat
kami menjadi lebih akrab. Anthi namanya, dia adalah gadis yang cantik dan baik.
Usianya sama denganku. Dia sangat baik padaku. Dan waktu pun terus berputar, akupun
melewati hari-hari berikutnya dengan senyuman dan berharap semuanya akan berjalan
lancar.
*Oh iya…. * saat SMP aku mulai merasakan bagaimana
susahnya mencari uang. Bagaimana lelahnya menjajahkan kantong kepada para pembeli di pasar yang
harganya hanya seribuan. Tapi, sering kali ada pembeli yang berbaik hati
memberikan uang lebih kepadaku dan rasanya bahagia sekali meskipun tak
seberapa. Atau bagaimana susahnya menawarkan jasa angkat barang kepada para
pembeli yang sedang berbelanja banyak. Dan kemudian menemaninya berkeliling
pasar untuk mencari barang yang dibutuhkan *yah, tak terbayangkan bagaimana
lelahnya berkeliling pasar sambil memegang beberapa kantong belanjaan, cukup
melelehkan rasanya, hehe..*. Berhubung rumahku cukup jauh dari pasar, jadi
tidak setiap hari aku bisa ke pasar untuk menjual kantong belanjaan. Biasanya
aku baru ke pasar saat bulan Ramadhan tiba. Waktu liburan dua minggu saat bulan
Ramadhan ku gunakan untuk cari uang tambahan untuk bayar buku atau untuk
keperluanku yang lain. Karena pada waktu itu, biasanya pasar selalu ramai
dengan pembeli. Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, bisa-bisa sampai
malampun pembeli belum juga sepi, masih saja ramai.
Dan sejak itu pula, aku makin sadar betapa kedua
orang tuaku mencintaiku. Jika tidak, mana mungkin mereka mau banting tulang
demi biaya sekolahku. Kadang, aku sering berkhayal jika aku punya banyak uang
maka aku akan bahagiakan kedua orang tuaku, aku akan memberangkatkan kedua
orang tuaku ke tanah suci, aku akan bangun rumah yang cukup untuk kami berenam,
dan selebihnya akan ku belikan untuk buku-buku yang ku butuhkan dan keperluan
lainnya.
Waktu begitu cepat berlalu, sekarang aku sudah berumur
16 tahun. “Harusnya aku bisa lebih dewasa,” begitu kata kebanyakan orang. Tapi,
memang benar dengan bertambahnya usiaku ini harusnya aku bisa menjadi seseorang
yang lebih dewasa, bukan cuma tingkah lakuku yang harus dewasa tapi juga pikiran dan segala ucapanku. Dengan
usiaku yang sudah 16 tahun, sekarang aku
duduk dibangku Sekolah Menengah Atas kelas XI. Jenjang sekolah yang lebih
tinggi, setelah aku menyelesaikan 3 tahun di Sekolah Menengah Pertam. SMA
Negeri 15 Makassar, adalah tempatku sekarang menimba ilmu. Tempat di mana aku
berbagi suka dan dukaku. Tempat di mana aku bisa menepiskan sedikit rasa
rinduku kepada sahabat-sahabat lamaku yang kini tak lagi bersamaku.
Kini aku bersaha untuk berpikir lebih cerdas,
berpikir untuk ke depan yang lebih baik lagi. Aku mulai berpikir penghasilan
ayahku yang hanya seorang pedagang kaki lima dan ibuku yang hanya seorang ibu
rumah tangga mungkin tak akan cukup untuk untuk biaya sekolah kami berempat dan
juga biaya untuk kebutuhan sehari-hari kami. Oleh karena itu, aku dan kakakku
berpikir untuk melakukan sebuah usaha yang dapat memberikan kami uang tambahan.
Dan akhirnya kami memutuskan untuk usaha jual-beli pulsa yang sampai sekarang
ini masih ku tekuni. Yah, meskipun keuntungannya tak seberapa tapi setidaknya
dapat membantuku dalam membayar uang LKS *hehe.. kan lumayan*. Dengan teman-temanku
yang pengertian, maka usaha pulsaku pun dapat berjalan lancar. Mereka selalu
membeli pulsa padaku. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih mempunyai
teman-teman baru yang sangat baik dan juga ramah.
Kini aku menjadi bagian dari XI.IPA.5. Walaupun saat
pertama kali masuk, aku merasa menjadi orang asing, yang bagaikan teresat di antara kerumunan orang
banyak yang sama sekali tak ku kenal. Namun dengan berjalannya waktu, lambat
laun kami bisa menyatu.
Dengan 29 watak yang berbeda-beda, namun membuat
kami unik. Dimulai dari ketua kelas yang tidak banyak bicara, tegas, tapi asik
juga *hehe…*, Pharenk namanya. Ada juga wakil ketua kelas yang alay, cuek sama
orang yang belum terlalu dia kenal, tapi aslinya dia baik kok *hehe..*, itu
Sinthia namanya. Ada Mita yang selalu rapi. Regitah yang pendiam. Ada Gita yang
katanya mirip Youna SDSN *personil girlband korea, hehe…*. Ada juga Cindy yang
sering datang ke sekolah dengan mata pandanya yang lucu *yang satu ini tidak mau
kalau ada orang yang kalahkan mata pandanya, hehe…*. Ada lagi sang vokalis band
dan sekaligus story teller, Inchi namanya *dia sering loh jadi juara, waw
menakjubkan*. Ada Ayuna yang alim dan kepengen jadi vampir nih *entah mengapa
dia sangat ingin jadi vampir, akupun tak mengerti, hehe..*. Ada juga nih orang
yang duduk di sebelahku, dia seorang debater dan juga menjabat sebagai Ketua
Osis, Aisyah namanya*wah, hebat yah, hehe…*. Dan masih banyak lagi, ada Ophie,
Nurul, Uci, Uni, Ashar, Dhiya, Eka, Ridhwan, Ismu, Ita, Dewi, Renny, Umma,
Arief, Tegar, Daffa, Diba, Fifi, Rara, dan aku sendiri.
Namun, banyak orang yang berkata “Perbedaan itu
indah”. Dan itu sejalan dengan kami, kami selalu berusaha membuat perbedaan itu
menjadi indah. Menjadi kenangan saat kami nantinya berpisah karena kami yakin
setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Itulah kehidupan, diwarnai oleh
banyak kisah. Mulai dari kisah sedi, senang, susah, bahagia, terharu, ada saat
kita bertemu, da nada pula saat di mana kita harus berpisah.
Langganan:
Postingan (Atom)